

Akhirnya kapal pun berlabuh tepat pukul 7.30 WIB, meninggalkan pulau jawa yang menjadi sumber mata pencaharian kami selama ini. Diiringi pemandangan laut yang mengenaskan, karena begitu tercemarnya. Mungkin tak banyak ikan yang bisa bertahan hidup disekitar laut jakarta. Pemandangan di kanan kapal kami saat mulai berlabuh adalah 4 bangunan tinggi menjulang, itulah 'Ancol Mansion' yang kabarnya sedang gencar2nya dipasarkan. Menjadikan obyek foto yang menarik bagi beberapa penumpang kapal kami. Angin laut menerpa wajah kami, membuat kami sebagian tertidur dibuatnya. Bagi yang tak bisa tidur seperti saya dan beberapa teman menghabiskan waktu untuk mengobrol dan menikmati dinginnya laut lepas. Ditengah perjalanan kami tak sedikit pula teman2 yang mendapat serangan, mabuk laut..
Terlihat jelas perubahan warna laut seiring perjalanan kami, perlahan air laut itu berubah menjadi hijau kemudian biru semakin kami meninggalkan pulau jawa..

Terjun, begitu kami langsung diinstruksikan untuk memulai perjalanan snorkeling kami. Sejauh mata memandang hanya lautan dan lautan, terumbu karang yang bergugus dengan indahnya, ikan-ikan yang berkeliaran sejenak waspada atas kedatangan kami. Ingin rasanya menyentuhnya, tapi kecepatan mereka menghindar tak sebanding denganku..
Banyak habitat terumbu karang yang masih indah, tapi ada juga yang aku jumpai sudah hancur, mungkin bekas bom ikan para nelayan yang tak mengerti tentang pelestarian, keindahan, dan manfaat terumbu karang, sungguh sedih melihatnya tak indah l

Ada tiga tempat yang kami kunjungi untuk menikmati snorkeling sore kami, ada yang indah, ada yang menyedihkan karena terumbu karang yang hancur, sekaligus dingin sewaktu kami naik di atas kapal dan tertimpa angin laut. Satu-satunya yang membuat kami sedikit nyaman adalah karena sinar matahari yang menyengat, walaupun karena itu juga kulit kami sebagian terbakar. Tapi kami justru menikmatinya..
Puas bersnorkeling kami mengunjungi penangkaran bandeng laut di dekat pulau Pramuka. Ternyata bukan cuma bandeng yang ditangkarkan dan diternakkan, tapi juga ada lobster, ikan kerapu, juga ada beberapa jenis hiu yang menjadi koleksi penangkaran itu. Sayang yang ini tak ada dokumentasi untuk menunjukkannya kepada teman2.
Hari kedua pagi-pagi sekali kami menanti sang fajar menyingsing di ujung lautan. Tetapi sayang sang surya tak seind
Beranjak dari lokasi penangkaran penyu kami kembali ke homestay kami. Melepas lelah dan bersiap diri untuk kembali ke jakarta. Oh ya, disana listrik mati dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore, jadi persediaan batre harus full sebelum jam pemadaman. Dan di siang hari harus rela berpanas-panas ria karena AC yang tak bisa menyala. Memang udara disana mau malem ataupun siang hari selalu panas dan gerah walaupun tinggal di dekat pantai. Mungkin karena berada di laut utara pulau Jawa ataupun juga mungkin karena angin yang bertiup dari Asia yang membawa udara panas, tapi gak tau juga aku karena ingatanku terhadap pelajaran IPS di SD sudah samar-samar, maklum.. ^^v
Sebelum pulang kami menyempatkan untuk makan siang, menu utama siang itu yang kami temukan adalah bandeng laut bakar plus sebuah es kelapa muda. Makan siang yang mengenyangkan sekaligus memuaskan, rasa dari bandeng laut yang khas berbeda dengan bandeng payau yang belum pernah kami santap sebelumnya ditambah sebuah es kelapa muda yang menyegarkan dibawah teriknya matahari laut utara Jawa.
Tepat pukul 2 siang kapal kami berlabuh, perlahan menjauhi pulau Pramuka itu yang membuat liburan kami terasa berkesan. Ombak pasang dilautan mengiringi perjalanan kami pulang. Kapal yang bergoyang-goyang mengingatkan kami akan perahu 'kora-kora' di Ancol, hanya bedanya perahu kora-kora kami ini berdurasi selama hampir 2 setengah jam. Tiba di dermaga Muara Angke kami langsung melanjutkan perjalanan untuk sampai ke Bandung. Jam 10.30 kami sampai di Bandung. Terima kasih Tuhan selalu melindungi kami sampai rumah kami masing-masing..
Terima kasih buat teman-temanku yang mengikuti petualangan kita. Sebuah pengalaman yang tak terlupakan...^^ Baca lebih lanjut dan kasih koment!! ^^